Peringati Hari Sungai Nasional beberapa komunitas yang tergabung dalam Aliansi Peduli Musi (APM) Palembang Mendesak Walikota Palembang Dan Gubernur Sumsel bebaskan Musi dari Sampah plastik sekitar 25 aktivis lingkungan Kota Palembang menggelar aksi di Jembatan Ampera pada Rabu (27/7/2022) Sambil menenteng poster bertuliskan " Apakabar sungai musi hari ini?" . Merespon Temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menegaskan bahwa Sungai Musi Sedang Tercemar Berat. "Aksi ini adalah bentuk respon dari keperihatinan kami terkait kondisi Sungai Musi yang tercemar Mikroplastik dan Logam berat" ungkap Asmaran Dani, lebih lanjut aktivis Spora Institut mendesak Pemerintah untuk memprioritaskan penanganan Pencemaran Sungai Musi.
Rabu, 27 Juli 2022
HARI SUNGAI NASIONAL : APAKABAR MUSI HARI INI?
Peringati Hari Sungai Nasional beberapa komunitas yang tergabung dalam Aliansi Peduli Musi (APM) Palembang Mendesak Walikota Palembang Dan Gubernur Sumsel bebaskan Musi dari Sampah plastik sekitar 25 aktivis lingkungan Kota Palembang menggelar aksi di Jembatan Ampera pada Rabu (27/7/2022) Sambil menenteng poster bertuliskan " Apakabar sungai musi hari ini?" . Merespon Temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menegaskan bahwa Sungai Musi Sedang Tercemar Berat. "Aksi ini adalah bentuk respon dari keperihatinan kami terkait kondisi Sungai Musi yang tercemar Mikroplastik dan Logam berat" ungkap Asmaran Dani, lebih lanjut aktivis Spora Institut mendesak Pemerintah untuk memprioritaskan penanganan Pencemaran Sungai Musi.
Selasa, 26 Juli 2022
Temukan 124 Timbulan Sampah Ilegal, APM Usulkan Patroli Sungai Musi
Aldo Carnegie (Baju kotak-kotak) menyerahkan surat pengaduan pada Kepala BBWS Sumatera VIII (baju Putih) di Kantor BBWS Sumatera VIII Palembang (26/7) |
8 orang anggota Aliansi Peduli Musi (APM) Selasa (26/6) bertemu dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWS) VIII Musi. " Kami Menyampaikan temuan APM selama ekspedisi Sungai Musi, selain kontaminasi mikroplastik, pencemaran Khlorin, phospat kami menyampaikan bahwa Sungai Musi dibawah Jembatan Ampera hingga Jembatan Musi 4 terdapat lebih dari 124 timbulan sampah plastik" ungkap Aldo Carnegie, lebih lanjut Ketua APM menjelaskan kepada Kepala Balai bahwa sampah plastik yang tidak terurus ini akan menimbulkan pencemaran mikroplastik.
Senin, 25 Juli 2022
Laporan Penelitian - Studi Indentifikasi Mikroplastik pada Ikan Sungai Musi
Abstrak Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim ekspedisi Sungai Nusantara menemukan bahwa ikan-ikan di Sungai Musi telah terkontaminasi Mikroplastik, 3 ikan yang dianalisis kandungan lambungnya adalah jenis kan Seluang (Rasbora daniconius), ikan Lampam (Barbonymus schwanenfeldii) ikan sapil atau Tembakan (Helostoma temminkii), sampel ikan diambil dari pasar ikan di Bawah Jembatan Siak 2 pada Minggu (17 Juli 2022) dari hasil analisis mikroplastik dalam lambung yang dilakukan di Laboratorium Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton) di Gresik menunjukkan bahwa ketiga ikan sungai Musi ini telah terkontaminasi Mikroplastik dengan masing-masing jenis mengandung 5 partikel mikroplastik(PM)/ ekor Ikan Seluang, 7PM/ekor ikan Sapil dan 10 PM/ekor ikan Lampang. Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah fiber atau benang/serat, filament, fragmen dan granula.
Minggu, 24 Juli 2022
REKOMENDASI ALIANSI PEDULI MUSI
Aktivis APM meminta semua pihak Stop Cemari Sungai Musi (24/7)
"Mikroplastik dapat mengikat logam berat dalam air, di Sungai Musi terdapat beragam jenis berat berbahaya seperti Merkuri, tembaga, Besi, cadmium dan Mangan. Temuan riset 2020 menunjukkan bahwa mikroplastik sungai Musi mengikat logam Cu dan Pb di air” ungkap Eka Chlara Budiarti, Alumnus Kimia Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan jika terdapat banyak mikroplastik dalam sebuah perairan yang tercemar logam berat maka akan menimbulkan double efek karena mikroplastik akan menyerap logam berat dan kemudian pindah ke tubuh ikan lalu ke tubuh manusia maka tubuh manusia akan menerima efek bahaya mikroplastik sekaligus logam berat yang menempel di mikroplastik.
INILAH 6 JENIS POLIMER PENCEMAR SUNGAI MUSI
Tas Asoy merupakan jenis sampah plastik yang banyak dijumpai di Musi |
Tercemar Mikroplastik, Mendesakkan Penanganan Sampah Plastik di Sungai Siak
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara sedang Mejeng
Tim
ekspedisi sungai Nusantara berkolaborasi dengan Mapala fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Riau dan Telapak Bada Teritori Riau melakukan kegiatan
Deteksi Kesehatan Sungai Siak dengan mengukur kualitas fisika kimia air dan uji
kandungan Mikroplastik pada Jumat-Sabtu (1 dan 2 Juli 2022). Lokasi Pengukuran
Kualitas air dilakukan di 6 lokasi yaitu : 1. Jembatan Siak 2, Sri Meranti
kecamatan Rumbai 2. Siak River side,Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Jl Cut
Nyak Dien 1 3. Jembatan Siak 4, 4.
muara Batang Sago, Pelindo 5. muara Batang Sail dan 6. Kelurahan Tanjung Rhu, wilayah Kecamatan Lima puluh.
IKAN SELUANG MUSI TERCEMAR MIKROPLASTIK
Aliansi Peduli Musi Membentang Poster Ajakan Selamatkan Musi (24/7) |
Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim ekspedisi Sungai Nusantara menemukan bahwa ikan-ikan di Sungai Musi telah terkontaminasi Mikroplastik, 3 ikan yang dianalisis kandungan lambungnya adalah jenis kan Seluang (Rasbora daniconius), ikan Lampam (Barbonymus schwanenfeldii) ikan sapil atau Tembakan (Helostoma temminkii), sampel ikan diambil dari pasar ikan di Bawah Jembatan Siak 2 pada Minggu (17 Juli 2022) dari hasil analisis mikroplastik dalam lambung yang dilakukan di Laboratorium Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton) di Gresik menunjukkan bahwa ketiga ikan sungai Musi ini telah terkontaminasi Mikroplastik dengan masing-masing jenis mengandung 5 partikel mikroplastik(PM)/ ekor Ikan Seluang, 7PM/ekor ikan Sapil dan 10 PM/ekor ikan Lampang.
Populer
-
river expedition team exploring the steep hills of South Aceh, July 2022 Riding a 2018 Honda CRF 150 cc Trail Motorcycle, Prigi Arisandi and...