Minggu, 10 April 2022

SAMPAH PLASTIK PERCEPAT KEPUNAHAN IKAN CILIWUNG

Uji Kadar Phospat sungai Ciliwung di bawah Jembatan Sempur Bogor (9/4)
Ciliwung telah terkontaminasi mikroplastik sejak dari Hulu di Bogor, bahkan di Ciliwung daerah Lapangan Sempur dekat dengan Istana Bogor ditemukan kadar mikroplastik paling banyak dibandingkan 5 lokasi lainnya yaitu sebesar 268 partikel dalam 100 liter air, jenis mikroplastik yang paling mendominasi adalah jenis fiber atau benang-benang yang berasal dari Textil atau laundry. sampah plastik di air akan terfragmentasi (terpecah-pecah) menjadi serpihan kecil dibawah 5 mm yang biasa disebut mikroplastik. Keberadaan mikroplastik akan berpengaruh pada system pernafasan/insang dan memicu kematian ikan” Ungkap Amiruddin Muttaqin, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara. Kegiatan deteksi Kesehatan Ciliwung dilakukan pada Sabtu 9 April 2022 di Bogor.

(Grafik disamping menunjukkan kadar mikroplastik tertinggi terdapat di Sempur, disusul Manggarai, Benhill, Yasmin dan Depok)
Kandungan mikroplastik dalam air pada gilirannya akan masuk kedalam rantai makanan melalui air, plankton, benthos, ikan air tawar, ikan laut (seafood) dan masuk kedalam tubuh manusia. Padahal mikroplastik masuk dalam kategori EDC (Endocrine disruption Chemical) bahan kimia pengganggu hormon. "
Mikroplastik mengandung bahan tambahan seperti phtalat, bhispenil A, alkhyl phenol, pigmen warna dan anti retardan, semua bahan kimia tambahan ini bersifat karsinogenik dan mengganggu hormon" ujar Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut Amiruddin menjelaskan bahwa gangguan hormon akibat senyawa EDC akan mendorong gangguan reproduksi yang bisa mendorong terjadinya kepunahan ikan di Ciliwung. 

Tercemar Mangan dan Phospat

Pemantauan kualitas air dengan menggunakan Parameter Phospat menunjukkan kadar  2 ppm padahal standarnya tidak boleh lebih dari 0,20 ppm sedangkan kadar Mangan (Mn) sebesar 0,4 ppm sedangkan baku mutu PP 82/2021 tentang baku mutu air sungai mensyaratkan kadar Mn tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. Tingginya phospat disebabkan tidak adanya unit pengolah limbah komuna untuk limbah domestic yang mengandung detergen. Selain dari detergen tingginya phospat juga disumbang sector pertanian di kawasan Puncak.

Keanekaragaman Ikan Ciliwung


Sungai Ciliwung merupakan habitat beragam jenis ikan, dari inventarisasi tim ekspedisi sungai nusantara menemukan 23 spesies ikan. “ Sumber data kami berasal dari kegiatan penangkapan ikan dengan metode pancing di Ciliwung Segmen Bogor, Depok dan Jakarta, wawancara dengan komunitas sungai Ciliwung Institut, komunitas pemancing yang dipublish dalam youtube, data sekunder media online dari 2014 hingga 2021” ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan konservasi lahan basah (ecoton) menyebutkan bahwa keberadaan ikan di Ciliwung perlu untuk diteliti lebih lanjut pada musim kemarau karena diyakini masih banyak jenis-jenis ikan unik yang masih belum teridentifikasi di Ciliwung.


6 Faktor Percepat Kepunahan Ikan Ciliwung

Keberadaan sungai di Indonesia saat ini dalam kondisi rusak 98% dalam kondisi tercemar, padahal sungai-sungai di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum, irigasi, budidaya perikanan dan fungsi ekologi sebagai habitat beragam jenis ikan. Memburuknya kualitas air sungai menyebabkan kepunahan beberapa jenis ikan. Indonesia merupakan negara di dunia yang memiliki laju kepunahan ikan tercepat kedua setelah philipina, 6 (Enam) faktor yang mendorong kepunahan ikan di Ciliwung adalah

1.  Pertama Deforestasi atau penggundulan hutan, vegetasi dalam hutan merupakan energi bagi perairan, daun-daun yang jatuh akan berubah menjadi seresah yang menjadi nutrisi bagi beragam jenis bioata air seperti serangga air (anak capung, lalat sehari, engkang-engkang, kepik, dan makroinvertebrata/biota tidak bertulang belakang). Keberadaan serangga air menjadi sumber pakan ikan selain plankton, maka jika serangga air musnah maka ikanpun akan musnah. Alihfungsi lahan di Puncak menjadikan hilangnya sumber energy bagi Ciliwung.

2.   Kedua Limbah pertanian, pemberian pupuk yang berlebihan menimbulkan residu senyawa Nitrat dan phospat. Kadar Nitrat, nitrit dan phospat sangat berpengaruh pada pertumbuhan ikan karena nitrat dan phospat akan menyebabkan kerusakan pada insang. Ikan akan mengalami sulit bernafas meski air mengalir karena insang mengalami kerusakan. Senyawa lain adalah pestisida pertanian dan perkebunan di Kawasan Puncak yang banyak digunakan tidak semua terserap dan sebagian terlepas ke perairan sungai.

3.   Ketiga Limbah Industri, limbah cair industri banyak mengandung logam berat dan senyawa sintetis akan menimbulkan gangguan telur ikan bahkan kematian telur dalam kandungan ikan. Bahkan temuan terbaru menunjukkan bahwa Teluk Jakarta lokasi bermuaranya Ciliwung terkontaminasi parasetamol

4.      Keempat Limbah Domestik, limbah rumah tangga seperti detergen, khlorin dalam pemutih, e-coli dan nitrit, dampaknya pada kerusakan insang ikan.

5.      Kelima Sampah plastik, sampah plastik di air akan terfragmentasi (terpecah-pecah) menjadi serpihan kecil dibawah 5 mm yang biasa disebut mikroplastik. Keberadaan mikroplastik akan berpengaruh pada system pernafasan/insang dan gangguan hormone ikan.

6. Keenam Alihfungsi bantaran dan kegiatan betonisasi Ciliwung menjadi kawasan terbangun, hilangnya bantaran akan berpengaruh pada hilangnya habitat bagi pemijahan ikan.

Bahan-bahan pencemar seperti logam berat,parasetamol, mikroplastik masuk dalam kategori senyawa pengganggu hormone yang bisa menyebabkan terjadinya feminimisasi ikan atau ikan berubah kelamin menjadi intersex (dalam satu tubuh terdapat dua kelamin), fakta lainnya adalah komposisi ikan berkelamin betina lebih dominan dibanding jantan (80%:20%) yang seharusnya dalam kondisi perairan sehat perbandingan jantan:betina adalah 50%:50%.

"Pemerintah DKI Jakarta dan Jabar harus mengendalikan polusi plastik dan masyarakat harus mulai menghentikan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, tas kresek, Styrofoam, botol air minum sekali pakai dan sachet agar volume sampah plastik di Sungai Ciliwung bisa berkurang" ujar Amiruddin Muttaqin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer