![]() |
Eka Chlara Budiarti Peneliti Mikroplastik dalam Feses |
h masuk kedalam tubuh manusia dan teridentifikasi dalam feses (kotoran manusia). Ukurannya sangat kecil (5mm) atau mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop) menjadikan mikroplastik luput dari perhatian kita, namun bisa menjadi Bom waktu yang meledak setaip saat. Di Indonesia penelitian tentang mikroplastik marak di lakukan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Yang terbaru Tim peneliti Ecoton dan Komunitas Pemerhati lingkungan Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menemukan udara di Kota Surabaya, Gresik, Jombang, Mojokerto dan Sidoarjo terkontaminasi Mikroplastik. Membahas lebih detail tentang Mikroplastik Reporter Ceritamundu mewawancarai Eka Chlara Budiarti di Kantor Ecoton di tepi Kali Surabaya Dusun Krajan RT 1 RW 5 Desa Wringinanom, Kabupaten Gresik. Chlara panggilan akrab Eka Chlara Budiarti alumni Jurusan Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Berikut petikan wawancara Ahmad Guevara yang ditayangkan dalam 2 tulisan.
Temuan terbaru ecoton
menyebutkan adanya mikroplastik diudara, bisa dijelaskan?
Mikroplastik di udara berasal dari paparan benda terbuat dari plastik yang sudah melapuk di sekitar kita, baik dalam ruangan maupun luar ruangan,. selain itu, pengelolaan sampah plastik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, incenerator, tungku pembakaran sampah plastik, pembakaran sampah personal dan asap industri juga menyumbang mikroplastik pada udara. Sebanyak 13.731 hingga 68.415 partikel mikroplastik diperkirakan terhirup per tahunnya. Sumber lainnya bisa berasal dari baju atau pakaian yang terbuat dari polimer polyester yang kita gunakna yang terburai dan terlepas ke udara. Di Alun-alun gresik kami menemukan lebih banyak mikroplastik dibandingkan di kota-kota lain yang disebabkan tingginya interaksi warga di alun-alun Gresik.
Bagaimana dengan
kontaminasi mikroplastik di perairan?
Saat ini kami bersama Relawan Sungai Nusantara
sedang melakukan identifikasi kontaminasi di 28 sungai Strategis Nasional di
Indonesia tersebar di Papua, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sumatera dan
Jawa. Saat ini sudah hamper 50% sample sudah terkumpul dan semua perairan
sungai kita positif mengandung mikroplastik.
Bisa
Disebutkan Sumber-sumber mikroplastik?
Mikroplastik berasal dari 3 sumber, Sumber industri,
limbah domestic dan sampah plastik. Mikroplastik industri berasal dari kebocoran pengelolaan
limbah dari pabrik kertas, salah satunya. Kertas bekas yang masih terlaminasi
oleh plastik atau masih terekat oleh solatip plastik merupakan sumber adanya
mikroplastik pada limbah industri tersebut, limbah cair pabrik kertas diketahui
menghasilkan ribuan partikel mikroplastik perliter. sumber dari limbah domestic
berasal dari produk
rumah tangga hingga produk perawatan tubuh juga menyumbang mikroplastik. Butiran-butiran
yang ditambahkan dalam produk kosmetik dan personal care yang disebut
microbeads merupakan salah satu jenis mikroplastik. Microbeads ditambahkan bertujuan
untuk menambah fungsi dari kerja produk dalam mengangkat kotoran dari tubuh
manusia. Sebanyak 0.1– 1.5% mikroplastik ditambahkan ke dalam produk – produk
tersebut. Microbeads akan terbilas dan terbuang dalam saluran pembuangan yang
akan sampai ke perairan. Dari limbah domestic mikroplastik juga dihasilkan dari
proses pencucian pakaian (laundry) di
Indonesia belum ada mesin cuci yang mampu menyaring mikroplastik sehingga serat-serat
tekstil akan terlarut dalam air dan masuk kedalam perairan.
Sumber yang paling
banyak berasal dari sampah plastik yang dibuang sembarangan ke daratan dan ke
perairan akan terfragmentasi atau terpecah-pecah menjadi serpihan kecil
berukuran mikroskopik. Fragmentasi plastik dipercepat oleh paparan UV sinar
matahari secara terus menerus akan membuat sampah plastik berubah warna lalu
rapuh dan berakhir menjadi remahan plastik yang kecil. Definisi Mikroplastik
adalah serpihan atau remah-remah plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm.
Bagaimana Jalur Paparan Mikroplastik Ke Dalam
Tubuh Manusia?
Dari beberapa riset yang
saya pelajarai paparan mikroplastik ke dalam tubuh manusia dimungkinkan terjadi
dari 3 jalur mekanisme yakni saluran pencernaan, saluran pernapasan dan paparan
kulit.
Saluran pencernaan diduga jalur utama mikroplastik bisa masuk ke
dalam tubuh manusia mengingat penelitian sebelumnya sudah banyak melaporkan
bahwa sumber pangan dan kebutuhan air minum telah terkontaminasi mikroplastik.
Ukuran mikroplastik bisa bervariasi namun pada ukuran >130 µm biasanya
terserap secara mekanis melalui celah sel saluran pencernaan. Jika memungkinkan
juga bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah melalui pembuluh limfatik yang
kemudian akan terdistribusi ke jaringan sekunder, termasuk hati, otot dan otak
yang bisa mengakibatkan penumpukan didaerah tersebut bahkan bisa mengganggu
proses metabolisme. Selain itu, paparan yang terjadi secara berulang – ulang
akan membuat inflamasi pada saluran pencernaan hingga mampu mengganggu
homeostasis imun.
Diperkirakan asupan tahunan mikroplastik adalah 123 hingga 11.000
partikel dari kerang , 37 hingga 1000 partikel dari garam dan 4400 hingga 5800
partikel dari air keran. Air kemasan juga bisa menjadi kontributor kuat pada pengkonsumsian mikroplastik, dengan
rata-rata 118 hingga 325 partikel/liter
dengan total 90.000 mikroplastik setiap tahun. Meskipun makanan laut jarang
dikonsumsi, makanan dan minuman yang disimpan di dalam wadah plastik juga bisa
terkontaminasi mikroplastik. Jalur
Pernafasan Pada
jalur pernapasan Pra juga membagi mikroplastik menjadi 3
ukuran yang dimungkinkan masuk melalui saluran pernapasan. Pada mikroplastik
>10µm dapat langsung masuk ke dalam saluran pernafasan namun waktu
tinggalnya sangat singkat karena tubuh memiliki respon ketika tidak sengaja
termasuki oleh benda asing maka akan langsung dibersihkan dengan lendir yang
ada dalam saluran pernafasan melalui proses bersin. Partikel ini dapat menyebabkan penumpukan diparu-paru dan impaksi
pada saluran pernafasan jika terpapar terus - menerus. Sedangkan pada
mikroplastik yang berukuran 1 – 10 µm akan tetap tinggal bahkan bisa
terdistribusi ke jalur mukosiliar. Mikroplastik jenis ini perlu bantuan
makrofag untuk membersihkan dari saluran
pernapasan. Jika banyaknya mikroplastik yang tertangkap oleh makrofag, maka
pembersihanpun juga tidak maksimal karena mobilitas makrofag terhambat sehingga
memungkinkan juga terjadi pengendapan di paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan
reaksi peradangan kronis dalam saluran pernafasan dan paling parah yakni
kerusakan intraseluler. Fungsi makrofag yang terganggu, akan membuat mikroplastik
yang ukurannya sangat kecil (<1µm) lolos dan terdistribusi menembus sel
pernafasan hingga memasuki sistem peredaran darah. Karena luas permukaannya
tinggi, dimungkinkan juga dapat menginduksi stres oksidatif karena mengangkut
zat pengoksidasi di permukaannya (misalnya logam berat) atau karena interaksi luas permukaan tinggi dengan sistem biologis yang
menghasilkan ROS sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur sel. Yang paling
parah mikroplastik ini juga bisa bertranslokasi dan mencapai aliran darah
seiring dengan peningkatan permeabilitas endotel dan epitel akibat peradangan
sel. Diperkirakan total
mikroplastik yang terhirup berkisar dari 39.000 hingga 52.000 partikel per tahun.
Jalur
Paparan Kulit Jalur
terakhir yang menjadi faktor masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia yakni
melalui paparan kulit, namun pada jalur ini hanya terkait dengan paparan
kandungan kimia yang terkandung pada plastik. Seperti yang diketahui, bahwa
plastik memiliki beberapa kandungan kimia seperti Bisphenols, Alkylphenols,
Phthalates, Senyawa – senyawa Perflouronasi, BFRS, Dioksin, dan UV Stabilizers.
Sukses, dan maju Buat ECOTON
BalasHapusBravo agribisnis UTM
HapusSukses selalu buat ecoton , artikel dan informasi nya sangat bagus , terimakasih pak prigi salam dari UTM
BalasHapusSebagai LSM sangat progresif dalam melakukan edukasi dan mendorong pemegang kebijakan untuk berpihak pada lingkungan. Tapi sayangnya pemegang kebijakan masih kurang tegas untuk mengatur regulasi plastik
BalasHapusPenemuan yang sangat bermanfaat sekali, sukses selalu ECOTON!
BalasHapusEcoton amazing, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan meyadarkan masyarakat akan bahaya mikroplastik
BalasHapus#break free from plastik
#kurangi plastik sekali pakai
sangat bermanfaat sekali informasi terkait mikrplastik nya👍
BalasHapusKeren sangat bermanfaat sekali
BalasHapusBagus sekali, sangat informatif, semoga kedepannya permasalahan terkait mikroplastik dapat segera menemukan titik temu dan sungai kita dapat segera sehat kembali...
BalasHapussangat-sangat informatif. semoga pengelola industri dan masyarakatpun sadar akan bahaya mikroplastik
BalasHapus