Selasa, 05 Januari 2021

7 BAHAN DALAM PLASTIK PENYEBAB SPERMA ENCER DAN MENOPAUSE

 "Saatnya ubah perilaku kurangi paparan bahan Berbahaya dalam Plastik, bahan pelentur, pembuat anti gores dan penguat plastik adalah bahan-bahan berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan reproduksi seperti Menopause dan sperma encer," Ungkap EkaChlara  Budiarti Peneliti mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton), lebih lanjut alumnus Kimia Undip Semarang ini mendukung kampanye #2021STOPMAKANPLASTIK yang di gaungkan ecoton Januari 2021. 

Berikut adalah 7 Bahan berbahaya penyebab gangguan hormon yang ada dalam plastik dan dampak kesehatannya :

BISPHENOLS Penyebab Disfungsi Seksual dan Penurun Kesuburan

Bisphenol A (BPA), adalah kimia ‘kerangka’ penguat plastik polikarbonat dan resin epoksi digunakan dalam kontainer-kontainer makanan dan minuman pakai ulang, botol-botol isi ulang, pinggiran kemasan makanan kaleng, peralatan medis dan olah raga, lensa kacamata, kertas resi pembayaran, dan pipa air plastik. BPA juga dilepaskan di landfill mencemari air tanah, masuk ke dalam air limbah, dan air bersih, dan di berbagai belahan dunia di pasir pantai yang berasal plastik pencemar pantai,

 Efek Negatif banyak bukti menunjukkan bahwa BPA mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku. Jika terpapar BPA dapat meningkatkan kecemasan, depresi, hiperaktivitas, menurunnya perhatian, dan juga berkaitan dengan kelainan-kelainan pada sistem reproduksi yang mempengaruhi sel-sel dalam telur. BPA juga berhubungan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) — suatu kelainan hormonal yang kompleks salah satu penyebab  siklus menstruasi yang tak teratur, menurunnya kesuburan, dan meningkatnya risiko diabetes. Pada laki-laki, BPA mempengaruhi tingkat kesuburan dan disfungsi seksual kanker payudara, prostat dan kanker ovarium

 ALKYLPHENOLS Penyebab Penurunan Jumlah Sperma

Banyak digunakan dalam cat latex, pestisida, pembersih industri, deterjen, produk-produk perawatan tubuh, dan digunakan dalam berbagai jenis plastic UV-stabilizers. Alkylphenols digunakan dalam berbagai aplikasi yang berkontribusi pada ‘mencemari” manusia seperti pembersih dan penghilang lemak (degreasers), adhesives, pengemulsi (emulsifiers), kosmetik, dan produk-produk perawatan tubuh, cat dan coatings, dan senyawa pengendali debu.

Efek negatif Senyawa-senyawa kimia ini meniru (mimic) estrogen dan mengganggu sistem reproduksi. Alkylphenols dihubungkan dengan infertilitas pada laki-laki, jumlah sperma rendah, dan mengganggu perkembangan prostat. Penelitian juga menunjukkan pajanan okupasi yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada laki-laki dan perempuan


PHTHALATES Penyebab Keguguran dan Menopause Dini

Phthalates adalah senyawa aditif yang banyak digunakan untuk memproduksi atau membuat plastic menjadi fleksibel dan untuk mengurangi tingkat kerapuhan plastik. Phthalates digunakan sebagai plasticizers dalam PVC pada produk-produk konsumen, alat-alat medis, dan bahan-bahan bangunan, sebagai matriks dan pengencer (solvents) dalam berbagai produk perawatan tubuh, dan sebagai bahan pengisi (fillers) dalam suplemen-suplemen pengobatan dan diet, kemasan-kemasan untuk makanan dan, dan mainan-mainan anak. Phthalates sering kali terlepas dari barang-barang seperti kemasan makanan, kosmetik, produk perawatan tubuh, dan mainan ke lingkungan dan menjadi produk yang digunakan dan dikonsumsi manusia

Efek Negatif Phthalates menurunkan tingkat testosteron dan estrogen, memblokir aksi hormon tiroid, dan telah diidentifikasi sebagai racun pencemar sistem reproduksi. Phthalates juga meningkatkan gangguan kehamilan dan angka keguguran, anemia, toksemia, preeklampsia, menopause dini, dan kelainan tingkat hormon seks steroid juga diasosiasikan dengan phthalates. Pajanan phthalate tidak hanya diasosiasikan dengan penurunan fertilitas tetapi juga mempengaruhi fertilitas antar generasi. Pajanan phthalates saat tumbuh-kembang juga mempengaruhi ekspresi gen, dan pajanan phthalates perinatal berdampak pada perilaku asosial. Pajanan phthalate juga diketahui meningkatkan risiko resistensi insulin dan secara persisten dihubungkan dengan diabetes. Lebih jauh. phthalates diasosiasikan dengan peningkatan tekanan darah, obesitas, dan peningkatan trigliserid dalam darah.

(Bersambung)


Sumber : 7 KIMIA BERBAHAYA DALAM PLASTIK yang di release oleh IPEN dan Endocrine Society

https://ipen.org/news/hidden-hazard-toxic-additives-plastics-impacts-circular-economy




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer