Berikut adalah 7 Bahan berbahaya penyebab gangguan hormon yang ada dalam plastik dan dampak kesehatannya :
BISPHENOLS Penyebab
Disfungsi Seksual dan Penurun Kesuburan
Bisphenol A (BPA), adalah kimia ‘kerangka’
penguat plastik polikarbonat dan resin epoksi digunakan dalam
kontainer-kontainer makanan dan
minuman pakai ulang, botol-botol isi ulang, pinggiran kemasan makanan kaleng, peralatan
medis dan olah raga, lensa kacamata, kertas resi pembayaran, dan pipa air plastik. BPA juga dilepaskan di landfill
mencemari air tanah, masuk ke dalam air limbah, dan air bersih, dan di berbagai
belahan dunia di pasir pantai yang berasal plastik pencemar pantai,
Banyak digunakan dalam cat latex, pestisida, pembersih industri, deterjen, produk-produk perawatan tubuh, dan digunakan dalam berbagai jenis plastic UV-stabilizers. Alkylphenols digunakan dalam berbagai aplikasi yang berkontribusi pada ‘mencemari” manusia seperti pembersih dan penghilang lemak (degreasers), adhesives, pengemulsi (emulsifiers), kosmetik, dan produk-produk perawatan tubuh, cat dan coatings, dan senyawa pengendali debu.
Efek negatif Senyawa-senyawa kimia ini
meniru (mimic) estrogen dan
mengganggu sistem reproduksi. Alkylphenols dihubungkan dengan infertilitas pada
laki-laki, jumlah sperma rendah, dan mengganggu perkembangan prostat.
Penelitian juga menunjukkan pajanan okupasi yang dikaitkan dengan peningkatan
risiko kanker payudara pada laki-laki dan perempuan
PHTHALATES Penyebab Keguguran dan Menopause Dini
Phthalates adalah senyawa aditif yang
banyak digunakan untuk memproduksi atau membuat plastic menjadi fleksibel dan
untuk mengurangi tingkat kerapuhan plastik. Phthalates digunakan sebagai plasticizers dalam PVC pada
produk-produk konsumen, alat-alat medis, dan bahan-bahan bangunan, sebagai
matriks dan pengencer (solvents)
dalam berbagai produk perawatan tubuh, dan sebagai bahan pengisi (fillers) dalam suplemen-suplemen
pengobatan dan diet, kemasan-kemasan untuk makanan dan, dan mainan-mainan anak.
Phthalates sering kali terlepas dari barang-barang seperti kemasan makanan,
kosmetik, produk perawatan tubuh, dan mainan ke lingkungan dan menjadi produk
yang digunakan dan dikonsumsi manusia
Efek Negatif Phthalates menurunkan tingkat
testosteron dan estrogen, memblokir aksi hormon tiroid, dan telah
diidentifikasi sebagai racun pencemar sistem reproduksi. Phthalates juga
meningkatkan gangguan kehamilan dan angka keguguran, anemia, toksemia,
preeklampsia, menopause dini, dan kelainan tingkat hormon seks steroid juga
diasosiasikan dengan phthalates. Pajanan phthalate tidak hanya diasosiasikan
dengan penurunan fertilitas tetapi juga mempengaruhi fertilitas antar generasi.
Pajanan phthalates saat
tumbuh-kembang juga mempengaruhi ekspresi gen, dan pajanan phthalates perinatal
berdampak pada perilaku asosial. Pajanan phthalate juga diketahui meningkatkan
risiko resistensi insulin dan secara persisten dihubungkan dengan diabetes.
Lebih jauh. phthalates diasosiasikan dengan peningkatan tekanan darah,
obesitas, dan peningkatan trigliserid dalam
darah.
(Bersambung)
Sumber : 7 KIMIA BERBAHAYA DALAM PLASTIK yang di release oleh IPEN dan Endocrine Society
https://ipen.org/news/hidden-hazard-toxic-additives-plastics-impacts-circular-economy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar