Selasa, 15 Oktober 2024

BRUIN : “Sampah Plastik Ancam Ekosistem dan Biota Air Selat Madura, Kemasan Wings Paling Banyak”


Sampah plastik
Relawan TCC dan BRUIN
lakukan sensus sampah plastik di Kenjeran
Surabaya, Sabtu 12 Oktober 2024 –Bertepatan dengan momen kegiatan Clean Up yang dilakukan oleh Organisasi TCC (Trash Contol Community), tiga orang peneliti sampah plastik Badan Riset Urusan Sungai Nusantara – BRUIN berkesempatan melakukan audit sampah di kawasan pesisir pantai utara kota Surabaya.

Jumat, 11 Oktober 2024

Kota Probolinggo Darurat Mikroplastik: DLH Kota Probolinggo Gandeng Masyarakat Selamatkan Sungai

Rafika Aprilianti memberikan informasi tentang Mikroplastik(11/10)
Jumat, 11 Oktober 2024, Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo menggelar kegiatan “Sosialisasi dan Clean-Up Gerakan Kali Resik Bebas Mikroplastik”. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan beberapa komunitas peduli lingkungan, seperti ECOTON, FORMALIS (Forum Masyarakat Sadar dan Peduli Sungai), PAPESA (Perkumpulan Peduli Sampah), masyarakat Kecamatan Kanigaran, serta Bank Sampah Kanigaran. Total peserta mencapai 100 orang.

Kamis, 03 Oktober 2024

ECOTON URGES PRESIDEN JOKOWI TO CLEAN INDONESIAN RIVERS FROM PLASTIC WASTE

Plastic waste fills the Kalianak river.
The poor waste management system
makes residents throw rubbish
carelessly into the river.

Wednesday (2/10/2024) Ecoton sent a warning letter to the President of Indonesia, via the State Secretary's Office in Jakarta. Rulli Mustika Adya, an environmental lawyer who won the Brantas River Dead Fish Lawsuit, explained that the Jokowi government had neglected the damage to river ecosystems in Indonesia due to the dumping of plastic waste into rivers. In fact, Indonesia is the third largest country contributing plastic to the global ocean, plastic waste from Cisadane even flows as far as South Africa.

Nina calls on the duty bearers to act on the issue of plastics and microplastics to protect children’s health in the ASEAN region


At the AICHR ASEAN Dialogue on the United Nations Convention on the Rights of the Child General Comment No. 26 conducted last October 2-3, 2024 in Makati, Philippines, Nina, a youth activist from Indonesia called on the government representatives and all stakeholders to take urgent actions to protect children’s health from the dangers of plastic and microplastic pollution. “The children’s health is in danger”, Nina said as she shared her story in the fight to protect a river in their community and her country during the dialogue attended by representatives and stakeholders from the ASEAN countries. She also emphasized the increasing impacts of plastics and microplastics on the environment and communities’ health including children’s health.

Nina Serukan Pemimpin Negara-Negara ASEAN Lindungi Anak dari Ancaman Mikroplastik


Aeshnina Azzahara Aqilani, Siswi Kelas XII SMA Muhammadiyah 10 Gresik, menghimbau perwakilan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan segera untuk melindungi kesehatan anak dari bahaya pencemaran plastik dan mikroplastik. Pada Dialog The ASEAN Intergovernmental Commission on Human Right (AICHR) tentang Konvensi PBB tentang Hak-Hak Anak General Comment No. 26 yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Oktober 2024 lalu di Makati, Filipina. Nina hadir dalam Dialog ASEAN memenuhi undangan office of the Philippines Representative to AICHR Departement of foreign affair  (Kantor Perwakilan Filipina untuk Komisi Antarpemerintah tentang Hak Asasi Manusia ASEAN departemen Luar Negeri Phillipina).

Selasa, 01 Oktober 2024

Indonesia Flooded with Microplastics - Gen Z's Health Threat


Indonesia is currently experiencing a microplastic emergency, where plastic pollution has reached a national scale and has a serious impact on human health and the environment. Based on the latest data, microplastics have spread widely into water, air, food and even the human body. Microplastics are divided into 2, namely primary and secondary microplastics, the source of these microplastics is plastic waste, industrial liquid waste (paper and plastic recycling, as well as microbeads in personal care products. ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) proposes establishing Quality Standards Microplastics as a concrete step to overcome this threat.

Microplastic pollution which seeps into water, air, food and the human body demands clear and strict regulations. ECOTON urges the government to immediately establish Microplastic Quality Standards, as a strategic step to reduce the impact of this pollution. The proposed microplastic quality standards aim to maintain the quality of water, air and food products, so that they can protect public health and preserve the environment.

INDONESIA NEEDS MICROPLASTIC STANDARDS!

Rafika Aprilianti, Coordinator for establishing ecoton for microplastic Standar
held n audience with Staff of ministry of environment and Forestry
On Tuesday (1/10/2024)

Indonesia is experiencing a microplastic emergency, currently plastic pollution is entering the food chain and contaminating the human body. "In 2020, Ecoton's study on 104 samples of human feces showed that 100% of the feces contained microplastics," said Rafika Aprilianti, Ecoton's main researcher on Microplastics. Over the last 7 years, Ecoton has conducted more than 100 microplastic studies on environmental media such as air, water, sediment, plants such as potatoes, leaves and stems, in biota such as river fish, sea fish, shellfish, crabs, shrimp and even researched microplastics in breast milk, skin and amniotic fluid of babies, the results of which showed the presence of microplastics in the human body. on human health and the environment.

INDONESIA BUTUH BAKU MUTU MIKROPLASTIK!


Indonesia Sedang darurat mikroplastik,
saat ini pencemaran plastik Masuk kedalam rantai makanan dan mengkontaminasi tubuh manusia. " Pada tahun 2020 kajian ecoton pada 104 contoh feses manusia menunjukkan 100% contoh feses mengandung mikroplastik" ungkap Rafika Aprilianti, peneli utama Mikroplastik Ecoton, Selama 7 tahun terakhir ecoton telah melakukan lebih dari 100 penelitian mikroplasti pada media lingkungan seperti udara, air, sedimen, tumbuhan seperti kentang, daun dan batang, pada biota seperti ikan sungai ikan laut, kerang, kepiting, udang bahkan meneliti mikroplastik pada Air susu, kulit dan ketuban bayi yang hasilnya menunjukkan adanya mikroplastik dalam tubuh manusian. pada kesehatan manusia serta lingkungan. Berdasarkan berbagai data terbaru, mikroplastik telah menyebar luas ke dalam air, udara, makanan, bahkan tubuh manusia. Fakta terbaru menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan penduduk paling banyak mengkonsumsi mikroplastik, setiap bulan plastik sebesar kartu ATM masuk dalam tubuh manusia. Meski demikian Indonesia belum memiliki baku mutu mikroplastik dalam air dan dalam seafood. Ecoton mendesakkan baku mutu mikroplastik pada pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. "selasa (1/10/2024) kami akan audiensi dengan Dirjen Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan KLHK sedangkan pada hari Rabu (2/10/2024) tim ecoton akan beraudiensi dengan Deputi Bidang Koordinasi pengelolaan lingkungan dan kehutanan Kemenkomarves" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Ketua Tim Penetapan baku mutu Mikroplastik ecoton ini menyebutkan bahwa pada hari Senin (30/9/2024) tim ecoton sudah melayangkan surat kepada Komisi III DPR RI dan Kementerian Kesehatan untuk meminta audiensi.

INDONESIA DARURAT MIKROPLASTIK : ECOTON Desak Penetapan Baku Mutu untuk Melindungi Gen Z dan Gen Alpha menjadi Generasi Emas BUKAN Generasi Lemas


 Indonesia Sedang darurat mikroplastik, di mana pencemaran plastik telah mencapai skala nasional dan berdampak serius pada kesehatan manusia serta lingkungan. Berdasarkan berbagai data terbaru, mikroplastik telah menyebar luas ke dalam air, udara, makanan, bahkan tubuh manusia. Mikroplastik terbagi menjadi 2 yaitu mikroplastik primer dan sekunder, sumber mikroplastik tersebut adalah dari sampah plastik, limbah cair industry (kertas dan daur ulang plastik, serta microbeads yang ada dalam produk perawatan pribadi. ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) mengajukan usulan penetapan Baku Mutu Mikroplastik sebagai langkah konkret untuk mengatasi ancaman ini.

Alasan Pentingnya Penetapan Baku Mutu Mikroplastik

Pencemaran mikroplastik yang meresap ke dalam air, udara, makanan, dan tubuh manusia menuntut adanya regulasi yang jelas dan tegas. ECOTON mendesak pemerintah untuk segera menetapkan Baku Mutu Mikroplastik, sebagai langkah strategis untuk mengurangi dampak pencemaran ini. Baku mutu mikroplastik yang diusulkan bertujuan untuk menjaga kualitas air, udara, serta produk pangan, sehingga dapat melindungi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Populer