"Ada tiga kegiatan susur sungai yang diikuti 20 perempuan, yaitu mengetahui serta menghitung jumlah timbulan sampah, alihfungsi bantaran dan kualitas air kali Surabaya," ujar Nely Agustin Juru bicara Komunitas Perempuan Pejuang Kali Surabaya.
Keberadaan air Kali Surabaya masih menjadi sumber kehidupan untuk menunjang keberlangsungan hidup masyarakat. Tidak hanya untuk perekonomian namun bagi industri serta sumber baku air PDAM, 5 Juta lebih penduduk Gresik, Sidoarjo dan Surabaya bergantung pada air Kali Surabaya untuk kebutuhan hidup. Peningkatan pembuangan limbah industri tanpa diolah dan limbah cair domestik dan sampah plastik menjadi faktor pencemaran air di Kali Surabaya. Jika hal tersebut terus berlangsung maka kualitas air bersih akan semakin menurun.
"Upaya pengendalian pencemaran air kali Surabaya harus melibatkan semua fihak, tidak hanya menuntut peranserta masyarakat tapi pemerintahlah yang harus menegakkan hukum agar perilaku destruktif dapat dikendalikan.Melalui kegiatan susur kali PPKS ingin berpartisipasi memonitoring kondisi kali Surabaya serta keadaan bantaran sungai" Ungkap Nely Agustin Mahasiswa Hukum universitas maarif Hasyim Latif Sidoarjo yang menjadi juru bicara PPKS.
PPKS adalah perempuan-perempuan yang tinggal di DAS Kali Surabaya (mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya) setelah mengikuti training paralegal perempuan awal agustus 2020.
Dalam memperingati HUT RI ke 75, sebelum memulai kegiatan susur kali, pada tanggal 17 agustus akan diadakan upacara bendera di atas kali surabaya di desa Wringinanom. " kami akan adakan Upacara bendera diatas Kali Surabaya yang akan diikuti 40 orang anggota PPKS, selanjutnya kami akan melakukan ekspedisi susur kali surabaya hingga 22 Agustus 2020" ungkap sofi azilan aini wakil ketua PPKS, lebih lanjut mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unusa Surabaya ini, menyatakan bahwa kegiatan susur sungai ini akan melewati 30 desa/kelurahan di 10 kecamatan yang dilewati Kali Surabaya dimulai dari pintu air mlirip hingga Jagir.
Prihatin polusi Kali Surabaya
Keprihatinan ini muncul karena Sebelumnya ada temuan kontaminasi klorin dan mikroplastik di Kali Surabaya hingga plastik dalam perut ikan dan manusia. Sehingga mengakibatkan ikan ikan mandul/tidak bisa melakukan pembiakan. Hal itu disebabkan oleh adanya tindakan melanggar aturan yang dilakukan oleh industri dan kelalaian masyarakat khususnya ibu ibu yg membuang pembalut ke sungai, sehingga ikan ikan tersebut memakan pembalut yg banyak mengandung hormon estrogen.
Dan menjadikan ikan jantan menjadi betina. Beruntung nya, bahan kimia dalam mikroplastik itu tersimpan di tulang, sisik, sirip pada ikan. Sehingga saat dimakan manusia, maka harus menyisihkan organ tersebut.
"Kali Surabaya sangat vital bagi warga di Surabaya, sidoarjo dan Gresik namun meskipun penting masih banyak manusia mengabaikan, sehingga dibutuhkan upaya untuk menyelamatkan kali surabaya," ujar Sofiah anggota PKK desa Driyorejo yang didaulat menjadi ketua PPKS.
Selain itu para anggota PPKS juga berharap, kepada seluruh masyarakat dan industri agar bisa peduli terhadap kondisi lingkungan terlebih pada air kali Surabaya. Dan juga bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah agar berani bertindak tegas/pun memberikan sanksi terhadap industri-industri yang masih membuang limbah di sungai. Serta ikut membantu mengembalikan kondisi air kali Surabaya menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar