Lebih dari 8 bulan perhatian pemerintah terpusat pada penanganan Covid-19, sebagian besar anggaran Pemerintah terkuras untuk memutusan rantai penyebaran virus Corona. Akibatnya banyak sektor lain di pemerintahan yang sambat. Salah satunya adalah Sektor Lingkungan hidup. Sebelumnya pun penanganan pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan tidak menjadi priorias pemerintah ditambah dengan adanya pandemi ini nyaris membuat problem lingkungan tidak tersentuh.
Kerusakan Kali Surabaya adalah salah satunya. Sungai sepanjang 42 Km yang membelah 4 Kabupaten/Kota (Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Surabaya) nyaris tak terurus. "Awal agustus kami telah melaporkan adanya pelanggaran pemanfaatan bantaran dan banyaknya timbulan sampah yang ada di Kali Surabaya kepada kantor ASA II Perum Jasa Tirta I yang ada di Gunungsari, kemudian kami juga melaporkannya kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sebagai regulator yang berwenang atas pengelolaan Kali Surabaya, namun hingga kini (19/8) tidak ada upaya penanganan sehingga kondisi timbulan sampah di bantaran Kali Surabaya semakin menggunung," ungkap Azis, Divisi Hukum Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton).
Kali Surabaya menjadi bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang masuk dalam kategori sungai strategis Nasional yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri PU pada tahun 2010, konsekuensi Permen PU ini pengelolaan Kali Surabaya ada di Pemerintah Pusat (kementerian PUPR) dalam praktiknya pengelolaan ini dilakukan oleh BBWS Brantas sebagai regulator dan Perum Jasa Tirta I sebagai Operator, namun sayang keduanya tidak mampu bersinergis untuk mengendalikan kerusakan Kali Surabaya. "Pelanggaran pemanfaatan bantaran dan banyaknya timbulan sampah seharusnya menjadikan kedua institusi ini bersinergi untuk berperang melawan sampah plastik di bantaran Kali Surabaya," Lanjut Azis.
Gunungan Sampah Plastik Kali Surabaya
Dalam kegiatan Susur Kali Surabaya yang digagas oleh Perempuan Pejuang Kali Surabaya (PPKS) menemukan banyaknya gunungan sampah di Bantaran Kali Surabaya, selama tiga hari penyusuran ditemukan lebih dari 200an gunungan sampah disepanjang Kali Surabaya dari Wringinanom hingga Gunungsari. "Hari ini (19/8) kami sudah melaporkan temuan gunungan sampah kepada Perum Jasa Tirta I dan BBWS Brantas, kami berharap ada upaya serius pemerintah untuk mengurus Kali Surabaya," Ungkap Nely Agustin Juru Bicara PPKS. Lebih lanjut Mahasiswi Jurusan Hukum Universitas Maarif Sepanjang Sidoarjo ini kecewa tidak bisa beraudiensi dengan pejabat BBWS dikarenakan ada beberapa pegawai BBWS Brantas yang terpapar Corona.
Tumpukan sampah yang di Bakar di bantaran kali Surabaya daerah Bandar Sepanjang Taman Sidoarjo |
Anggota Perempuan Pejuang Kali Surabaya berjalan didepan Kantor Jasa Tirta di Gunungsari |