Senin, 15 Desember 2025

“Fighting the Microplastic Threat: Bawean’s Youth Take Action to Clean Plastic Waste from the Coast”

Thirty students of SDIT Al Huda Clean Up The Lebak Beach from
Single use plastic waste. Monday (12/15/2025)

Following the detection of plastic polymers in the blood of women on Bawean Island, SDIT Al Huda has taken mitigation action to address the growing microplastic threat by leading a clean-up at Lebak Beach, a site heavily polluted by single-use plastic waste. The initiative is part of a broader school-based movement to reduce plastic use, including a zero-waste canteen policy, mandatory reusable tumblers, drinking water refill facilities, and environmental education on waste separation and the health risks of microplastics.

Bawean, Gresik (15 December) — As the tide receded along the shores of Lebak Village on Bawean Island, dozens of children stepped carefully across the sand, lifting sacks heavy with plastic waste—silent evidence of a pollution crisis that has lingered for decades. The scene marked the Children’s Environmental Action: Beach Clean-Up Activity, a grassroots effort led by SDIT Al Huda Bawean in collaboration with Ecoton and the Human In Love Foundation (Korea), with support from the Lebak Village Government.

Kamis, 11 Desember 2025

600 PELAJAR SD MUHAMMADIYAH 3 IKROM WAGE SIDOARJO BELAJAR BAHAYA MIKROPLASTIK, Temukan Mikroplastik di Air Hujan Sidoarjo

Siswa SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidorajo terperangah melihat
Mikroplastik dalam air hujan yang terpampang dalam layar
mikroskop. Aksi ini dilakukan salam rangka edukasi lingkungan
Jumat (12/12/2025)

Sidoarjo, 12 Desember 2025
—SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidoarjo Berkolaborasi dengan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menyelenggarakan kegiatan edukasi lingkungan bertema “Mengenal Mikroplastik dan Dampaknya bagi Kesehatan dan Sungai”. Sebanyak 600 siswa dari kelas 1-6 SD beserta guru mengikuti kegiatan ini sebagai upaya menanamkan kepedulian sejak dini terhadap bahaya sampah plastik yang semakin mencemari lingkungan, khususnya sungai.

Dibutuhkan aksi mengurangi plastik harus dimulai sejak kecil. Anak-anak adalah agen perubahan. Mereka cepat belajar dan bisa membawa pesan ini ke rumah dan lingkungannya,” jelas Alaika Rahmatullah, lebih lanjut Koordinator Pendidikan Lingkungan Ecoton Foundation ini menkelakan bahwa plastik yang terbuang di lingkungan akan terfragmentasi menjadi mikroplastik, partikel kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang kini telah ditemukan di sungai, udara, makanan, bahkan garam dapur. Anak-anak diajak melakukan pengamatan sederhana, melihat contoh sampel mikroplastik dari sungai, serta berdiskusi tentang bagaimana perilaku sehari-hari dapat mengurangi risiko pencemaran.

Minggu, 07 Desember 2025

RIVER WARRIOR DESAK BUPATI GRESIK PRIORITASKAN JAMINAN KESEHATAN PENGUMPUL SAMPAH TPA/TPST

Aksi Relawan Ecoton Mengajak Masyarakat Mewaspadai
Ancaman Kesehatan Mikroplastik dan pemakaian
plastik Sekali pakai 

Temuan 23 senyawa bahan beracun plastik dalam darah pengumpul sampah di Gresik menjadi berita viral di Korea Selatan, Koordinator River Warrior Indonesia (REWIND)  Aeshnina Azzahra Aqilani  Senin, 8 Desember 2025 mengirimkan Surat Protes Ke Bupati Gresik, dan menuntut Agar Gus Yani, memberikan jaminan perlidungan Kesehatan Bagi perempaun pengumpul sampah di TPA maupun TPST di Gresik. “Temuan 23 senyawa beracun plastik salah satunya ptalat adalah ancaman riil bagi kesehatan perempuan selain berdampak pada reproduksi, phtalat bisa mengganggu hormone padahal perempuan sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon,”Ungkap Aeshnina, lebih lanjut Koordinator River Warrior Indonesia ini meminta Bupati Gresik lebih serius dalam melakukan pengelolaan sampah dan dampaknya bagi kesehatan.

Populer