Kamis, 11 Desember 2025

600 PELAJAR SD MUHAMMADIYAH 3 IKROM WAGE SIDOARJO BELAJAR BAHAYA MIKROPLASTIK, Temukan Mikroplastik di Air Hujan Sidoarjo

Siswa SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidorajo terperangah melihat
Mikroplastik dalam air hujan yang terpampang dalam layar
mikroskop. Aksi ini dilakukan salam rangka edukasi lingkungan
Jumat (12/12/2025)

Sidoarjo, 12 Desember 2025
—SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidoarjo Berkolaborasi dengan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menyelenggarakan kegiatan edukasi lingkungan bertema “Mengenal Mikroplastik dan Dampaknya bagi Kesehatan dan Sungai”. Sebanyak 600 siswa dari kelas 1-6 SD beserta guru mengikuti kegiatan ini sebagai upaya menanamkan kepedulian sejak dini terhadap bahaya sampah plastik yang semakin mencemari lingkungan, khususnya sungai.

Dibutuhkan aksi mengurangi plastik harus dimulai sejak kecil. Anak-anak adalah agen perubahan. Mereka cepat belajar dan bisa membawa pesan ini ke rumah dan lingkungannya,” jelas Alaika Rahmatullah, lebih lanjut Koordinator Pendidikan Lingkungan Ecoton Foundation ini menkelakan bahwa plastik yang terbuang di lingkungan akan terfragmentasi menjadi mikroplastik, partikel kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang kini telah ditemukan di sungai, udara, makanan, bahkan garam dapur. Anak-anak diajak melakukan pengamatan sederhana, melihat contoh sampel mikroplastik dari sungai, serta berdiskusi tentang bagaimana perilaku sehari-hari dapat mengurangi risiko pencemaran.

Minggu, 07 Desember 2025

RIVER WARRIOR DESAK BUPATI GRESIK PRIORITASKAN JAMINAN KESEHATAN PENGUMPUL SAMPAH TPA/TPST

Aksi Relawan Ecoton Mengajak Masyarakat Mewaspadai
Ancaman Kesehatan Mikroplastik dan pemakaian
plastik Sekali pakai 

Temuan 23 senyawa bahan beracun plastik dalam darah pengumpul sampah di Gresik menjadi berita viral di Korea Selatan, Koordinator River Warrior Indonesia (REWIND)  Aeshnina Azzahra Aqilani  Senin, 8 Desember 2025 mengirimkan Surat Protes Ke Bupati Gresik, dan menuntut Agar Gus Yani, memberikan jaminan perlidungan Kesehatan Bagi perempaun pengumpul sampah di TPA maupun TPST di Gresik. “Temuan 23 senyawa beracun plastik salah satunya ptalat adalah ancaman riil bagi kesehatan perempuan selain berdampak pada reproduksi, phtalat bisa mengganggu hormone padahal perempuan sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon,”Ungkap Aeshnina, lebih lanjut Koordinator River Warrior Indonesia ini meminta Bupati Gresik lebih serius dalam melakukan pengelolaan sampah dan dampaknya bagi kesehatan.

Kamis, 04 Desember 2025

GrowGreen dan Ecoton Gelar Aksi Bakar Sampah Plastik didepan Grahadi “Peringatkan Ancaman Kesehatan Senyawa Beracun Plastik dalam Tubuh Manusia”

Aktivis Growgreen Melakukan aksi teatrikal

 


"Temuan 23 Bahan Kimia Plastik dalam darah Perempuan di Gresik harus menjadi early warning agar pengelolaan sampah plastik mendapat perhatian Pemkab Gresik, larangan keras membakar sampah plastik dan perlunya penolakan terhadap wadah makanan dan minuman dari plastik sekali pakai" Ungkap Sofi Azilan Aini

Aksi teatrikal dilakukan oleh Growgreen dan Ecoton di depan Gedung Negara Grahadi pada Kamis siang (4/12/2025) ditengah gerimis 5 orang berpakaian ala manusia purba membakar sampah plastik diatas replika api yang sedang membara, ditengah kepulan asap yang mengepulkan serpihan plastik berukuran kecil membumbung keatas hingga ketinggian lima meter. “Aksi teatrikal ini adalah bentuk protes kami terhadap perilaku masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan cara dibakar sebagai solusi pengelolaan sampah, 57% masyarakat Indonesia membakar sampah, bahkan di desa-desa di Indonesia 70,5% masih membakar dan membuang sampah sembarangan, perilaku membakar sampah inilah yang menjadi contributor buruknya kualitas udara dan tercemarnya air hujan oleh mikroplastik” ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut pendiri Ecoton ini menjelaskan Sampah plastik di Indonesia kini mencapai 12–17% dari total sampah, dan lebih dari 40% tidak terkelola dengan baik, sehingga banyak yang dibakar, bocor ke sungai, atau menumpuk tanpa penanganan. Kondisi ini memperbesar paparan bahan kimia berbahaya, terutama bagi perempuan pemilah sampah yang bekerja tanpa perlindungan memadai.

Populer